Kamis, 15 Januari 2009

Komoditas Unggulan Akan Dioptimalkan


Kamis, 15 Januari 2009
Ranai- Dinas Pertanian Kabupaten Natuna akan mengoptimalkan potensi daerah yang dimiliki, tertutama komoditas unggulan yang ada ditampilkan. Optimalisasi komdoitas unggulan tersebut akan dikembangkan di tahun 2009 ini. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Natuna, Burhanuddin, Rabu (14/1).Burhanudin yang baru menjabat sebagai Kadis Pertanian ini mengatakan, saat ini hal yang paling urgen dilakukan adalah, menentukan potensi daerah berdasarkan keunggulan serta ciri khusus. Sehingga dalam menentukan kebijakan apa yang akan dilakukan dalam meningkatkan produktifitas serta mempertahankannya, dapat dilakukan dengan mudah."Kita ingin saat ini dapat membuat dan menentukan komoditas unggulan daerah di bidang pertanian, sehingga dengan data dimiliki dinas dapat menentukan kebijakan apa yang akan diambil agar komoditas itu menjadi potensi serta dapat diandalkan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan petani khususnya," jelasnya.Banyak hal positif yang akan muncul jika dapat membuat maping potensi pertanian daerah. Selain untuk keperluan data, juga diharapkan nantinya daerah memiliki ciri khusus dan mudah diingat karena adanya ciri spesifik yang dimilikinya."Seperti Kecamatan Midai, saat berkunjung kesana hal yang pertama diingat adalah emping melinjo sebagai penghasil bagi Kabupaten Natuna ini. Daerah itu paling banyak pohon emping dan produksinya juga masih home industri," katanya.Dari hal semacam itulah perlu adanya komoditas khusus daerah, agar dapat menunjang kesejahteraan masyarakat di daerahnya dengan memaksimalkan potensi tersebut kemudian meningkatkan produksinya. "Emping hanya salah satu hal khusus yang dimiliki daerah di Natuna. Masih banyak lainnya yang jika tergarap maksimal, tentu akan ada relevansi yang kuat terhadap peningkatan ekonomi di daerah itu. Sehingga perlu dijaga agar daerah lain juga tidak ikut latah melakukan hal serupa, dan membuat produksi berlebih dari permintaan pasar dan dampaknya terjadi penurunan harga karena barang tersebut membanjiri pasaran dan tidak mendapatkan harga yang pantas," katanya.Kalau hal tersebut bisa dilakukan dan berjalan seperti yang direncanakan, bisa dipastikan setiap daerah di Natuna ini memiliki andalan komoditas serta ciri khas daerahnya sekaligus. Kemudian dapat menopang kebutuhan pasaran lokal tanpa harus bergantung dengan pasokan luar seperti sekarang."Meski yang menjadi potensi daerah itu bukanlah tanaman untuk makanan pokok, namun dengan pengelolaan yang maksimal sudah tentu akan menjadi sumber penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan makanan pokok. Namun yang paling penting bagaimana produksinya semakin meningkat, serta kualitasnya menjadi maksimal sebagai hal pertama yang harus difikirkan. Karena untuk Natuna saat ini hal tersebut masih belum bisa direalisasikan dan berjalan secara alamiah saja. Sehingga potensi seperti buah-buahan dan tanaman lainnya selain cengkeh, kelapa, dan kopi masih dianggap sebagai tanaman selang yang tidak begitu diperhatikan perkembangannya," kata Burhanuddin mengakhiri.(sm/dn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar